Tips Menjalankan Bisnis Kuliner di Era Digital

Tips Menjalankan Bisnis Kuliner di Era Digital

Bisnis Online Tanpa Modal – Di tengah maraknya pembatasan sosial dalam rangka mencegah penularan virus Corona, kerjasama para merchant dengan aplikasi layanan pesan-antar makanan dapat menjadi salah satu solusi menguntungkan dalam menjalankan bisnis kuliner.

Hal ini berkaitan dengan kerjasama para merchant dengan aplikasi layanan pesan-antar makanan, pemberlakuan komisi dalam sebuah skema kerja sama tengah jadi sorotan. Namun, dalam penerapannya, hal tersebut dipadang sebagai sesuatu yang normal.

Bagi para pemilik platform digital layanan pesan-antar makanan juga memberlakukan sistem komisi. Misalnya saja GrabFood. Mereka menerapkan komisi yang cukup tinggi mencapai sebesar 30%.

Sementara itu untuk Shopee Food yang merupakan pendatang baru menerapkan komisi sebesar 20%.

Begitu pula dengan GoFood yang merupakan pionir dan market leader di industri pesan-antar makanan secara online, yang melakukan penyesuaian skema komisi menjadi 20% dengan biaya transaksi Rp 1,000 bagi mitra usaha yang baru bergabung sejak 5 Maret 2021. Penyesuaian itu pun menjadi jawaban aspirasi mitra usaha GoFood.
Saat Pandemi, Layanan Pesan-Antar Makanan Naik 183 Persen - Transportasi  Online Watch

Salah satunya adalah Andrew Wijaya sebagai pemilik Inari Kitchen yang mengatakan, di mana dia sebagai pengusaha kuliner, dia memiliki kemitraan dengan beberapa aplikasi, GoFood, GrabFood, dan ShopeFood, dan di masing-masing aplikasi ini berlaku sistem pembayaran komisi.

Bagi Andrew, penerapan komisi adalah sebuah praktik yang sangat umum. Hal ini tidak ada bedanya dengan biaya jasa yang dibayarkan oleh pemilik barang dagangan kepada pemilik lapak konvensional untuk kemudian dijual kepada masyarakat umum.

“Apalagi di masa pandemi ini saya semakin mengandalkan platform online karena memberi kemudahan dalam menjangkau konsumen,” lanjut Andrew.

Andrew jugavmelihat komisi yang dibayarkan kepada pemilik platform sebagai biaya pemasaran yang mendukung akses ke pasar yang lebih luas. Yang mana juga disalurkan lewat subsidi saat mengikuti promo di aplikasi.

VP Corporate Affairs Food Ecosystem Gojek, Rosel Lavina, mengatakan bahwa dalam skema kerjasama antara pemilik platform atau pemilik lapak dengan pemilik barang dagangan harus saling menguntungkan satu sama lain.

Contohnya saja pada skema komisi terbaru di GoFood yang berlaku efektif sejak 5 Maret 2021, banyak manfaat yang bisa diperoleh para merchant sebagai mitra, seperti subsidi dari GoFood untuk mengikuti program promosi yang lebih besar.

“Misalnya, mitra usaha ingin memasang diskon Rp 20.000 kepada pelanggan, 60% dari diskon (setara Rp 12.000) akan ditanggung oleh GoFood, sehingga mitra usaha hanya perlu menanggung 40% dari diskon tersebut (setara Rp 8.000). Kesempatan dan besaran subsidi pendanaan ini yang belum pernah ada di dalam skema biaya layanan sebelumnya,” jelas Rosel Lavina.

Tidak hanya itu, para merchant juga dapat menikmati banyak inovasi produk dan fitur di GoBiz baik untuk merchant yang sudah bergabung maupun merchant baru.

Bagi merchant yang sudah bergabung, mereka dapat mengatur atur variasi menu, fitur ulasan pelanggan, fitur tampilan riwayat promo, dan suara notifikasi pesanan Always On. Lalu untuk merchant baru, mereka bosa mendapatkan fitur daftar mandiri.

“Secara umum adalah terdapatnya peningkatan fitur layanan dari GoFood,” imbuhnya.

Disebutkan juga bahwa kerjasama seperti ini dapat memberikan keuntungan terutama bagi pelaku usaha. Salah satunya para pelaku usaha dapat menjangkau pasar yang lebih luas dengan menghemat biaya promosi.

Tidak sampai disitu,  pemilik barang bisa hemat biaya pelayanan sehingga bisa fokus pada peningkatan kualitas barang.