Bulan: September 2022

Kisah Sukses Trini, Pemilik Hijab Deenay yang Laris Dipasaran

Kisah Sukses Trini, Pemilik Hijab Deenay yang Laris Dipasaran

Bisnis Online Tanpa Modal – Bagi para hijabers Tanah Air tentu tak asing dengan brand hijab asal Bandung, Deenay.

Saat awal mula tren hijab voal motif, brand hijab dari Deenay berhasil membuat para hijabers melirik melalui ciri khas motifnya.

Di mana Hijab Deenay memiliki ciri khas desain geometrik dengan warna bold dan monogram logo Deenay di setiap koleksinya. Tak hanya itu, begitu merilis koleksi terbaru, hijab Deenay juga langsung habis terjual.

Trini Midiyati Yuniar selaku pemilik dan pendiri brand hijab Deenay ini pun membagikan kisah bagaimana dia mendirikan Deenay sampai meraih kesuksesan.

Awal kisah

Trini sendiri sebelum mendirikan Deenay, mengaku bekerja sebagai karyawan BUMN. Selama 18 tahun pula dia bekerja di BUMN hingga memutuskan resign dan mendirikan Deenay.

“Sebenarnya saya itu karyawati BUMN, memulai Deenay tahun 2014. Saya statusnya sudah 18 tahun mengabdi sebagai karyawan BUMN. Waktu itu ada muncul rasa lelah dan mempunyai waktu untuk keluarga dan diri sendiri tapi tetap produktif dan bermanfaat dari orang banyak,” terang Trini.

Usai tak lagi jadi karyawan BUMN, Trini mulai mencoba berjualan dan membuat baju dengan cuttingan yang tak biasa.

Di mana dia membuat busana yang menarik dari segi desainnya, tetapi tetap bisa dipakai untuk ke kantor atau busana smart casual.

Pada awalnya, dia hanya membuat koleksi busana tersebut untuk teman-temannya.

“Dulu aku buat satu lusin, itu pun lama cara masarinnya aku telepon dan lain-lain. Kalau sudah laku terjual itu happy banget rasanya terus bikin lagi yang baru. Lama-lama aku jual di media sosial dan semakin ke sini dibantu oleh market place untuk jualan online,” ujar Trini.

Ketika mulai berbisnis fashion, Trini menggunakan nama Deenay sebagai nama brandnya. Nama ini sendiri merupakan singkatan nama kedua anaknya, Diara dan Naira.

Kemudian, nama Deenay semakin dikenal semenjak tahun 2016 ketika mulai memproduksi hijab.

“2014 kita produksi smart casual modal awal Rp 7 juta, begitu saya resign tahun 2015 mulai bikin daily wear dan saya tinggalin koleksi smart casual. Tahun 2016 saya mencoba untuk produksi scarf dan langsung booming karena memakai bahan yang berbeda dari yang lain saat itu,” ujarnya.

Untuk hijab, Trini memakai bahan voal. Kemudian dia membuat desain geometrik, karena saat mulai membuat hijab tren yang ada adalah motif floral.

Dia pun terus mencoba untuk berinovasi, dan kini dapat menghadirkan hijab polos selain motif.

“Karena semua brand bikin geometrik dan kita sudah bisa develop bahan sendiri, kita bikin polos-polos. Karena mungkin sudah pusing dengan berbagai desain hampir homogen, kali ini yang paling laku plain voal,” jelasnya.

Siasat Mengatasi Maraknya Hijab Deenay KW di Pasaran

Deenay sendiri kini lebih populer sebagai brand hijab daripada busana. Dan ketika brand Deenay mulai dikenal, munculah barang tiruan Deenay. Hijab Deenay KW ini bahkan dijual di berbagai media sosial serta market place.

“KW nya Deenay itu banyak banget. Kita itu mempunyai desain grafis yang khas yaitu geometric desain. KW nya itu menjamur di mana-mana dengan harga yang murah. Ini pemain besar sih jadi masif banget,” katanya.

Semakin banyaknya produk tiruan Deenay, Trini pun berpikir untuk terus mengeluarkan desain yang berbeda.

“Bagaimana caranya kita bertahan itu kita benar-benar dituntut untuk kreatif supaya penggemar Deenay tidak berpaling,” imbuhnya.

Dijelaskan pula oleh Trini, perbedaan produk Deenay dan KW yang terlihat jelas.

“Dari bahan tentu saja berbeda. Lalu muncul lah brand dengan nama plesetan Deenay seperti Deebay, terus banyak banget. Dia bikin brand sendiri tapi motifnya sama persis,” ujarnya.

Saat koleksi hijab Deenay laris manis di pasaran, Trini merasa ada saja oknum jahat yang memanfaatkan nama brandnya dengan membuat hijab KW.

“Itu lah kendalanya Deenay banyak produk palsunya kita harus berinovasi terus dan kreatif,” tuturnya.

Wanita yang memiliki pengikut di Instagram lebih dari 36 ribu ini mengungkapkan, jika Deenay berkembang secara organik.

“Kalau Deenay itu followersnya organik dan tidak memanfaatan influencer. Aku juga pernah kolaborasi salah satunya dengan Zaskia Sungkar, kerja sama dengan Nadjani dan brand lain untuk lebih dikenal,” ungkap Trini.

Tak lupa Trini juga memberikan tips bagi kamu yang ingin mulai membangun bisnis hijab.

“Yang pertama adalah niat. Niatnya apa karena dulu aku niatnya ingin mengurus nak di rumah, harus ada niat yang baik. Niatkan usahanya dengan baik, lalu yakin banget usahanya akan maju. Laksanakan dulu aja, gak perlu modal besar, doa, ikhtiar, yakin, dan kerja keras,” tutupnya.