![IMG_1663 Akan Fokus Jualan Game Online, Bukalapak Tutup Lapak Fisik](https://bisnisonlinetanpamodal.web.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG_1663.jpeg)
Akan Fokus Jualan Game Online, Bukalapak Tutup Lapak Fisik
Bisnis Online Tanpa Modal — PT Bukalapak.com Tbk. melihat adanya potensi bisnis ekosistem game lokal, setelah pihaknya menutup layanan jual-beli produk fisik di e-commerce-nya.
Victor Putra Lesmana selaku Direktur & CEO BukaFinancial dan Commerce Bukalapak, menuturkan bahwa bisnis game dan investasi sudah masuk dalam 2 segmen perusahaan yakni segmen digital dan segmen marketplace.
Selama beberapa tahun terakhir, pengembangan cakupan bisnis ini pun telah dilakukan.
Saat ini perusahaan mempunyai dua brand gaming di platformnya, yakni Itemku dan Lapak Gaming.
Layanan ini diperuntukkan bagi konsumen (B2C), akan tetapi juga tersedia untuk kebutuhan bisnis (B2B).
“Kalau kita lihat bahwa ekosistem gaming Bukalapak terus berkembang dengan menggunakan bisnis model-model yang juga berbeda-beda di segmen. Apalagi model B2C atau business to consumer juga B2B, Business to business dan C2C consumer to consumer. Dan itu dilakukan melalui platform kami yaitu platform itemku dan Lapak Gaming,” terangnya dalam public expose, Kamis, (16/1/2025).
Bukan hanya itu, layanan top up game juga ikut menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar perusahaan, selain produk fisik pada layanan e-commerce.
Nantinya Bukalapak akan fokus untuk mengembangkan layanan di produk gaming, tak cuma dengan menambah jumlah game yang tersedia di dalam platform tetapi juga dengan mengembangkan ekosistem gamingnya.
Salah satu langkahnya yakni bekerjasama secara aktif dengan berbagai pemangku kepentingan, misalnua pengembang game lokal, pemain yang ada di industri sampai pemerintah.
Sama seperti Victor, Direktur Utama sekaligus CEO Bukalapak, Willix Halim, menyebut bahwa perusahaan sudah memperkuat fokus bisnisnya pada pengembangan layanan produk virtual, gaming, investasi, dan Mitra Bukalapak.
“Pada Oktober 2024, BUKA telah mengumumkan strategi jangka panjang yang mencakup restrukturisasi usaha dan fokus pada bisnis produk virtual, gaming, investasi, retail, serta Mitra Bukalapak,” ujarnya.
Manajemen juga sebelumnya telah menyampaikan, bahwa segmentasi bisnis BUKA kini 40-50% merupakan online to offline (O2O), yaitu Platform yang dirancang BUKA untuk membantu UMKM, seperti warung, untuk mengembangkan bisnis dengan menyediakan layanan digital untuk end customer (“B2B2C”).
Sementara 40-60% merupakan marketplace, yakni Layanan digital, retail dan marketplace yang terdiri dari sejumlah platform dan brand yang ditawarkan langsung kepada end customer (“C2C dan B2C”).
Manajemen mengatakan bahwa mereka sudah mengumumkan perubahan bisnis pada akhir Oktober 2024 lalu.
PT BUKALAPAK COM Tbk (BUKA) juga mengumumkan pada masyarakat terkait rencana perubahan strategi usaha jangka panjangnya guna mencapai profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.