Kategori: Communication

Trik Supaya Bisnis Online Tetap Jalan Walau Ekonomi Tidak Stabil

Trik Supaya Bisnis Online Tetap Jalan Walau Ekonomi Tidak Stabil

Bisnis Online Tanpa Modal — Seperti kita tahu, kondisi ekonomi global dan lokal saat ini penuh dengan ketidakpastian. Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira pun mengungkapkan pandangannya terkait ketahanan sektor bisnis online dan strategi supaya pelaku usaha digital tetap bisa bertahan.

Anggawira menilai, saat ini kondisi ekonomi memang menantang, mulai dari tekanan geopolitik, lemahnya daya beli, sampai adanya perubahan kebijakan fiskal.

Akan tetapi, bisnis online masih memiliki daya tahan lebih kuat daripada sektor lainnya. Hal ini dikarenakan adanya fleksibilitas dan jangkauan luas yang dimilikinya.

“Bisnis online justru termasuk sektor yang relatif tangguh, karena memiliki fleksibilitas dan jangkauan luas,” ungkap Anggawira, dilansir dari Liputan6.com, Jumat (2/5/2025).

Walau demikian, ia menegaskan bahwa bisnis online tetap tidak kebal dari tekanan. Sebab, banyak pelaku UMKM digital yang saat ini menghadapi masalah-masalah seperti tingginya biaya logistik, perubahan algoritma platform digital, dan juga adanya  persaingan harga yang makin ketat.

Strategi Bisnis UMKM Bertahan di Tengah Tantangan

Anggawira sendiri menyarankan tiga strategi utama, agar bisnis online tetap bertahan di tengah tantangan ini.

  1. Pertama adalah fokus pada keunikan produk dan brand positioning. 
  2. Kedua, mengoptimalkan digital marketing yang berbasis komunitas dan konten guna membangun keterlibatan konsumen
  3. Ketiga, mengelola arus kas denga  cermat supaya bisnis tetap sehat secara finansial.

Tetap Optimistis

Apabila melihat ke depan, Anggawira akan terus optimistis pada prospek bisnis online di Indonesia. Hal ini dikarenakan pertumbuhan pengguna internet, dominasi demografi usia muda, dan juga budaya belanja daring saat ini yang semakin menguat merupakan faktor pendukung utama.

“Saya optimistis, masa depan bisnis online di Indonesia masih cerah, terutama karena demografi kita sangat mendukung usia muda dominan, pengguna internet tumbuh pesat, dan budaya belanja daring makin kuat,” jelasnya.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya regulasi yang adil dan adaptif supaya para pelaku usaha lokal dapat bersaing secara sehat, termasuk dengan platform digital raksasa dari luar negeri.

Dia juga mendorong supaya para pelaku usaha tidak cuma menjadi pedagang online, namun juga membangun ekosistem digital yang berdaya saing global.

Anggawira menekankan bahwa HIPMI akan terus mendukung transformasi ini lewat berbagai pelatihan kewirausahaan digital serta program pendampingan bisnis supaya UMKM online dapat tumbuh secara berkelanjutan.