Tips Memulai Bisnis Kecantikan Lewat Online untuk Pemula
Bisnis Online Tanpa Modal – Di zaman yang serba digital ini banyak sekali orang yang beralih berjualan online. Apalagi karena pandemi virus Corona yang tak kunjung usai. Bagi kamu yang suka dunia kecantikan mungkin terinspirasi untuk berbisnis produk kosmetik. Bisnis ini layak dipertimbangkan mengingat tren penjualan makeup dan skincare cenderung masih stabil selama pandemi.
Christina Lie sebagai Founder 101red, memberikan tips berbisnis online yang bisa diterapkan pemula untuk memulai usaha jual produk kecantikan.
Christina mengatakan jika potensi produk kecantikan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum terjun berbisnis produk skincare atau makeup.
1. Ketahui Problema Kulit
Salah satu tips penting yang harus diketahui sebelum terjun ke bisnis kecantikan adalah melakukan riset terhadap kebutuhan dan tentunya pasar. Di sini, kamu perlu tahu apa yang menjadi permasalahan kulit banyak orang dan bagaimana solusinya.
Menurut Christina, rata-rata orang Indonesia mencari perawatan kulit bebas jerawat dan mencerahkan. Christina Lie pun menyarankan agar calon pebisnis mencari sesuatu yang lebih spesifik agar bisa jadi ‘ikan besar di kolam kecil’.
2. Mengenal Tren Make up di 2020
Tren kecantikan di 2020 yang bisa menjadi inspirasi bisnis produk kecantikan juga sempat dibahas oleh Christina. Menurutnya, tren wajah glowing di 2019 sudah tidak terlalu diminati setelah banyak wanita merasa kurang cocok dengan iklim Indonesia.
“Di 2019 tren glowing yang kesannya mengkilat makanya cushion laris tapi karena tidak sesuai dengan iklim di Indonesia jadi sekarang trennya glowing yang tidak kusam dan bebas jerawat. Industri makeup yang tadinya merilis produk untuk glowing mulai larinya ke natural finish, tahun ini skincare kulit sensitif tahun juga gencar,” kata Christina.
3. Media Sosial
Tidak diragukan lagi jika media sosial memegang peranan penting dalam bisnis kecantikan. Christina pun mengatakan jika kebanyakan wanita melihat referensi kosmetik dari para influencer karena itu pasang endorsement patut diusahakan.
Tidak hanya itu, wanita juga lebih senang belanja online karena berasumsi lebih murah. Sedangkan bagi pria, masih banyak dari mereka yang lebih percaya pendapat keluarga atau teman.
4. Memperhatikan Usia
Tips selanjutnya untuk produk kecantikan yang patut diperhatikan adalah target usia. Sesuaikan target usia produk yang dijual dengan di mana kamu memasarkan produk.
Misalnya jika target yang dituju orang-orang berusia 36 tahun ke atas, disarankan untuk menggunakan Facebook dari pada Instagram.
5. Cari Produk yang Diminati
Ada beberapa produk kecantikan yang selalu diminati pelanggan ketika membeli di situs belanja. Item-item itu adalah toner, essence, serum, dan clay mask.
Hal ini dapat menjadi pertimbangan ketika meluncurkan atau menyediakan produk.
“Kenapa selalu ada serum? Karena cewek males ribet, mereka berpikir dengan serum tidak perlu lagi toner, essence, dan lain-lain,” tuturnya.
6. Memanfaatkan Google Trend
Kita dapat membaca tren dari Google Tren untuk mencari tahu apa yang pelanggan butuhkan. Dari situ, kamu mungkin bisa menemukan inspirasi berdasarkan data bukan asumsi.
“Banyak orang berasumsi wanita tidak butuh lipstik saat pandemi. Tapi saat diriset grafik lipstik itu naik belakangan ini dibanding eyeliner atau maskara. Padahalnya secara logika orang akan pakai produk mata karena menggunakan masker,” imbuhnya.
7. Kolaborasi dengan Influencer
Sama seperti yang dikatakan sebelumnya dimana wanita lebih percaya pada influencer dari pada teman atau keluarga dalam urusan kecantikan. Karena itu, bekerja sama dengan influencer baik dilakukan meski belum bisa meng-endorse mereka yang sudah sangat terkenal. Testimoni dari influencer bisa dijadikan tabungan untuk menarik pelanggan.
Itulah hal-hal yang patut dipertimbangkan ketika mulai ingin berbisnis kecantikan menurut Christina Lie. Semoga tips tersebut dapat membantu para pemula yang ingin membangun bisnis kecantikan.