Suka Belanja Online Sistem COD? Yuk Simak Tips Amannya!
Bisnis Online Tanpa Modal – Minat konsumen yang tinggi terhadap online shopping di masa pandemi Covid-19 harus didampingi dengan pengetahuan terkait dengan metode pembayaran.
Jangan sampai karena tidak paham dengan metode pembayarannya, konsumen atau penjual malah dirugikan.
Dalam marketplace, terdapat beberapa metode pembayaran yang bisa dipilih oleh konsumen. Contohnya saja, seperti bayar di awal dengan metode transfer, melalui toko retail terdekat, melalui dompet digital, melalui paylater, atau Cash On Delivery (COD).
Dalam pembayaran sistem COD, Chief Marketing Officer Ninja Xpress Andi Djoewarsa menginfokan tips aman belanja online dengan sistem ini.
Berikut adalah tips nya :
1. Memastikan toko online mempunyai track record bagus
Tips yang pertama adalah, memperhatikan track record dari toko online lewat komentar masing-masing produk. Bisa juga melihat track record lewat jumlah bintang sebagai penilaian konsumen lain.
Bukan hanya itu, konsumen juga dapat menulis pesan di fitur chat aplikasi e-commerce untuk meminta seller mengirimkan barang yang sesuai dengan yang ada di aplikasi.
2. Paham syarat dan ketentuan belanja
Semua e-commerce mempunyai syarat dan ketentuan yang berbeda. Konsumen pun harus tahu beberapa hal seperti harga minimal dan maksimal pembelian, penyedia layanan logistik yang bekerja sama, serta area jangkauan jasa kirim.
3. Manfaatkan pusat resolusi customer care
Ketika konsumen menemukan kendala saat proses peneriman barang ataupun saay melakukan COD, konsumen bisa memanfaatkan layanan Customer Care untuk melakukan komplain.
Andi menjelaskan, pada layanan antar Ninja Xpress, Customer Care akan melakukan respons dengan cepat 30 detik melalui telepon, 3 menit melalui platform chat, 2 jam melalui email, dan maksimal 2×24 jam.
“Jadi tidak perlu khawatir, Customer Care akan membantu konsumen untuk memberikan ketepatan resolusi pemecahan masalah pengiriman,” jelasnya.
Walaupun begitu, untuk mengatisipasi perselisihan antara kurir dan konsumen, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pembelian dengan metode COD :
1. Paham metode COD
Pada transaksi belanja online, sistem COD merupakan metode pembayaran di tempat.
Dan harus diketahui oleh semua konsumen yanf melakukan COD, bahwa peran kurir di sini hanya sebagai mitra kurir. Mereka hanya bertugas mengantar paket serta perantara transaksi antara penjual ke pembeli.
Di sini, kurir hanya akan mengambil barang dari penjual, untuk diantarkan ke rumah pembeli, dan menerima pembayaran uang tunai dari pembeli di tempat setelah paket diterima. Kemudian uang tunai tersebut diserahkan kepada penjual setelah transaksi sukses dan selesai.
“Konsumen harus lebih cermat dan cerdas dalam berbelanja online menggunakan fitur COD untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan seperti yang sempat viral beberapa waktu belakangan,” tegas Andi.
2. Paham syarat, kebijakan dan transaksi COD
Dalam melakukan transaksi melalui COD, pembeli dan penjual harus melakukan kesepakatan yang jelas mengenai pesanan. Contohnya saja seperti, jenis produk, ukuran warna, harga barang, alamat pengiriman, ongkos kirim, serta mitra kurir yang akan dipilih, utamanya layanan COD.
Selain itu, hal yang tidak kalah penting untuk disepakati oleh kedua belah pihak adalah kebijakan pengembalian barang jika pesanan tidak sesuai setelah diterima oleh pembeli.
3. Solusi jika barang tidak sesuai pesanan
Apabila barang atau paket yang diterima oleh pembeli tidak sesuai pesanan saat melakukan COD, pembeli dapat menyampaikan keluhan kepada penjual agar dapat ditindaklanjuti, dengan catatan pembeli tetap melakukan pembayaran barang kepada kurir.
Pada kasus ini, semua yang berkaitan dengan isi paket, sudah menjadi kesepakatan antara pembeli dan penjual bukan merupakan tanggung jawab kurir dalam menentukan isi paket.
“Semua pembeli perlu paham, bahwa kurir merupakan mitra yang bertugas untuk mengantarkan pesanan dengan selamat ke tangan pembeli, dan berkewajiban untuk memastikan isi paket tidak mengalami kerusakan dalam proses pengantaran,” ucap dia.
Jika pembelian dilakukan lewat transaksi platform e-commerce, maka pengembalian barang sudah diatur sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam e-commerce tersebut.
Tetapi, apabila pembeli melakukan transaksi secara langsung dengan pembeli melalui social commerce seperti Instagram, Facebook, Whatsapp, pembeli dapat melakukan pengembalian barang sesuai kesepakatan dengan penjual.