Jalankan Bisnis Online, Ini Untung Ruginya!
Bisnis Online Tanpa Modal – Pandemi virus covid-19 kini sudah berjalan lebih dari dua tahun. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pun dilakukan kepada karyawan hingga buruh yang terkena akibat pandemi.
Mereka yang terkena PHK pun harus memulai usaha untuk menyambung hidup, salah satunya dengan bisnis online.
Bisnis online kini sudah semakin didukung dengan banyaknya pasar online seperti marketplace hingga e-commerce. Adanya platform tersebut mendukung bisnis untuk tetap bisa beroperasi secara online. Oleh karena itu, bisnis online pun semakin menjamur.
Manajemen konsultan terkemuka asal New York, McKinsey & Company, bahkan mengungkapkan, saat ini ada sebanyak 30 juta masyarakat Indonesia melakukan transaksi secara online.
Oleh karena itu, kini transaksi digital di Tanah Air mencapai US$8 miliar atau setara Rp144 triliun (kurs Rp14.312 per dolar).
Firma konsultan itu memperkirakan transaksi tersebut akan naik 5 kali lipat menjadi US$40 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Dari segi produk seperti elektronik, fesyen, kesehatan dan kecantikan, kini berkembang seperti . Ketiga sektor itulah yang mampu mendominasi 70 persen penjualan di e-commerce.
McKinsey bahkan memproyeksikan bisnis online di tahun ini bisa membuka 26 juta lapangan kerja secara langsung maupun tidak langsung.
Namun, apa saja yang menjadi keuntungan dan kerugian dari berbisnis online?
Keuntungan Bisnis Online
Ahmad Gozali yang merupakan Perencana Keuangan Zielts Consulting mengatakan, semua sektor usaha kini bisa menjadi bisnis online. Hal ini dikarenakan, seluruh kegiatan jual beli dapat dilakukan sepenuhnya dalam genggaman tangan.
“Hampir semua sektor usaha bisa kok dijadikan (bisnis) online. Bisa full online dalam arti mulai dari pemesanan, pembayaran, sampai delivery full online,” kata Ahmad, seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (14/3).
Tidak sampai disitu, dia juga menjelaskan kelebihan bisnis online yang lain. Di mana Anda dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tanpa batasan waktu dan tempat. Hal inilah yang bisa menjadi keuntungan yang tak bisa dimiliki bisnis offline.
Bukan hanya itu, bisnis online juga dapat memudahkan transaksi dari penjual maupun pembeli, di mana semua bisa dilakukan secara efisien dan lebih cepat.
“Yang tadinya hanya mengandalkan ‘orang lewat’ sekarang bisa dicari via gadget. Yang tadinya harus buka di lokasi strategis dengan lebih banyak karyawan, jadi bisa lokasi di manapun dengan tenaga lebih sedikit, dan yang tadinya perlu waktu lama jadi lebih cepat karena prosesnya yang digital,” ujarnya.
Sementara itu, Senior Financial Planner OneShildt Financial Independence, Erlina Juwita menjelaskan beberapa sektor yang bisa menjadi bisnis online. Mulai dari bisnis kuliner, fashion, jasa, teknologi, edukasi, dan sosial media.
Ia mengatakan, jika bisnis online bisa dilakukan dengan modal yang sedikit. Oleh karena itu, kini siapa saja bisa mengambil peluang untuk berbisnis secara online.
“Kalau mau mulai bisnis online baju misalnya, kalau offline perlu modal barang dan pegawai. Tapi kalau bisnis online tinggal masuk ke toko online, kemudian bisa menjajakan foto dagangan kita,” jelasnya.
Bisnis online juga dinilai bisa memangkas biaya sewa tempat dan mudah menjangkau pasar yang jauh lebih besar.
“Bahkan kita bisa ekspor ke luar negeri ya, kalau barangnya dibutuhkan di pasar luar negeri,” katanya.
Menurutnya, pemasaran produk atau jasa secara online juga bisa dilakukan setiap hari tanpa batasan waktu. Hal inilah yang menjadi keunggulan yang tak dimiliki bisnis offline.
Kekurangan Bisnis Online
Kemudian untuk kekurangan bisnis online sendiri, dikatakan Erlina, terdapat di sumber manusia. Sebab, jika seseorang tidak bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi, bisnis yang dijalankan tidak akan bisa optimal.
“Kalau tidak memanfaatkan kecanggihan teknologi (bisnisnya) tidak akan berkembang. Jadi berbisnis online harus tahu dengan perkembangan teknologi,” katanya.
Teknologi ini adalah pengetahuan soal Search Engine Optimization (SEO) dan kemampuan dalam mengamankan data konsumen.
Kedua hal inilah yang seharusnya bisa dilakukan oleh pebisnis online untuk mendapat konsumen yang jangkauannya lebih luas dan memberi kepercayaan atas data yang dimiliki.
Sementara itu, Ahmad menjelaskan jika kerugian berbisnis online ada pada sensasi belanja offline. Yang mana sensasi itu tidak dimiliki ketika seseorang belanja secara online.
“Keraguan bagi konsumen yang perlu memegang barang misalnya saat beli pakaian. Perlu merasakan kelembutan atau tekstur bahannya & ngepas ukurannya, itu enggak bisa di online,” jelasnya.
Kelemahan bisnis online yang lain adalah pembeli harus menunggu waktu yang lebih lama dibandingkan membeli barang secara langsung. Oleh karena itu, pebisnis online juga bisa mempertimbangkan toko offline jika memang diperlukan.
“Apakah mau online, offline atau kombinasi keduanya tentu harus mempertimbangkan strategi dan model bisnisnya,” terangnya.