Apakah Harbolnas Bikin Penjual Rugi?

Apakah Harbolnas Bikin Penjual Rugi?

Bisnis Online Tanpa Modal – Seperti kita tahu, semenjak 10 Desember 2022, pesta belanja nasional atau hari belanja online nasional (Harbolnas) sudah dimulai. Perayaan Harbolnas sendiri dilakukan pada tanggal 12 bulan 12 setiap tahunnya.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga mengatakan, untuk meramaikan Halbolnas ini, sudah ada 108 toko online yang terdaftar di idEA.

“Banyak, so far sudah ada 108 yang terdaftar di idEA yang sudah ikutan dan ini terus berkembang. Bagi seller-seller yang di bawah marketplace juga sudah pada ikutan,” katanya seperti dikutip dari detikcom, Senin (12/12/2022).

Apakah Harbolnas Merugikan Penjual?

Produk-produk yang ditawarkan dalam Harbolnas sendiri dibanderol dengan banyak diskon. Lalu, apakah toko-toko tersebut bisa mengalami kerugian?

Menanggapi hal ini, menurut Founder dan Chairman MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya, justru jika toko-toko tidak ikut Harbolnas, mereka akan merugi.

“Harbolnas saya lihat tambah lama tambah gede, jadi kalau ga ikut rugi juga untuk retail,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, bahwa toko-toko tersebut tidak akan rugi jika memberikan diskon besar. Sebab, sudah ada alokasi dana untuk biaya promosi. Tak hanya itu, mereka juga sudah memikirkan berapa banyak produk yang harus dijual dengan harga diskon.

Tantangan Harbolnas

Menurutnya, salah satu tantangan para penjual ketika Harbolnas adalah dibutuhkannya kreativitas yang tinggi untuk menggaet para pembeli.

Dalam memikat para pembeli tidak hanya dengan harga produk yang murah, sebab para kompetitor juga melakukan hal yang sama. Oleh sebab itu harus ada pembedanya.

“Persaingan di online itu lebih seru daripada di offline. Jadi perlu kreativitas lebih tinggi. Diperlukan creativity, diperlukan innovation, diperlukan entrepreneurship, diperlukan leadership. CIEL itu,” terangnya.

Apakah ada kemungkinan untuk curang dalam penentuan harga barang yang dijual saat Harbolnas?

Menurutnya kecurangan ini sangat memungkinkan. Akan tetapi, ia berpesan untuk tidak melakukan kecurangan karena dapat merusak citra brand itu sendiri.

Untuk mencegah adanya kecurangan, ia menyarankan para penyelenggara Harbolnas membuat suatu perjanjian dengan para penjual.

“Penyelenggara Harbolnasnya mesti hati-hati, mesti punya kontrak-kontrak sama yang mau ikut Harbolnas. Sebelumnya harus mencegah dulu, harus perjanjian dulu,” tutupnya.