Yuk Cek Lokapasar Favorit Ini, Jika Coba Berbisnis Online!
Bisnis Online Tanpa Modal – Jika kamu seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pemula atau yang sedang merintis usaha supaya lebih maju dan berkembang, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI siap membantu mu loh!
RI Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) ketika menutup Belitung Expo 2023 di kawasan pantai wisata Tanjungpendam, Rabu (5/7) malam, mengatakan pemerintah pusat siap membantu para pelaku UMKM itu.
“Kami akan bantu dan memberdayakan pelaku UMKM, khususnya mereka yang sedang merintis dan akan membangun usahanya,” katanya.
Bantuan untuk pelaku UMKM yang tengah merintis usaha bisa dilakukan berupa pendampingan usaha, pelatihan dan kegiatan lain yang bisa mendorong usaha tersebut untuk terus tumbuh dan berkembang.
Dan yang terpenting, untuk mendukung bisnis UMKM dibutuhkan tempat berjualan yang pas dan bisa mendatangkan keuntungan. Tidak cuma berupa toko fisik, tempat berjualan pun bisa diperoleh dari lokapasar.
Lokapasar
Seperti yang kita tahu, salah satu tempat berjualan favorit saat ini adalah lewat lokapasar (e-commerce). Berdasarkan data yang ada, menunjukkan hingga saat ini para e-commerce besar masih belum akan pergi dari tempatnya sebagai pemain utama di industri jual-beli online.
Contohnya saja Shopee yang terus mencatatkan torehan-torehan yang sangat sulit dikejar oleh para pesaingnya.
Menurut data SimilarWeb, hingga kini, Shopee masih jadi tempat belanja favorit masyarakat dengan jumlah kunjungan yang secara konsisten terus meningkat. Di setiap bulannya, bisa ada kunjungan mencapai ratusan juta, menyusul di bawahnya adalah e-commerce raksasa lainnya.
Di SimiliarWeb, Shopee juga masih menduduki peringkat pertama sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh oleh masyarakat Indonesia.
Karena banyaknya masyarakat yang mengunduh aplikasi marketplace tersebut, membuat Shopee masih berada di posisi top of mind para pengguna.
Hal itersebut juga dikukuhkan oleh riset lembaga survei IPSOS berjudul ‘Understanding the Potentiality in E-commerce Seller’ yang menyebut, 67 persen penjual online menempatkan Shopee di posisi pertama mereka.
Riset dari IPSOS bahkan memperlihatkan bahwa 65 persen penjual mengatakan, kontribusi keuntungan terbesar mereka berasal dari Shopee dan hanya 9 persen yang mengatakan keuntungan mereka berasal dari social commerce.
Memilih Shopee sebagai tempat berjualan
Hal yang sama juga dirasakan Sunandar (32 tahun), yang merupakan seorang penjual sandal jepit asal Desa Sindang Barang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di tahun 2020, Sunandar yang usahanya hampir bangkrut akibat pandemi COVID-19, membuka toko online pertamanya mqstars di Shopee. Dan sampai saat ini, dia tetap milih hanya berjualan di e-commerce ini saja.
Bagi Sunandar yang memerlukan perputaran modal yang cepat, proses penarikan dana yang disediakan Shopee secara cepat sangat membantu dalam mengelola bisnis rumahannya.
“Dari awal jualan online milihnya emang Shopee. Karena balik modalnya cepat. Selain pelanggannya emang banyak, narik uangnya juga cepat. Aplikasinya juga paling gampang dipakai, nggak ribet, jadi ya udah nyaman lah,” jelas Sunandar.
Sama seperti Sunandar, Fatatul dan Agung seorang pemilik usaha pakaian bayi bernama ummababyshop, juga menceritakan hal yang sama.
Di mana mereka memulai usaha di Shopee dan tidak memerlukan modal besar. Hanya, bermodalkan sisa perlengkapan bayi, kini dia sukses melayani ribuan pesanan setiap harinya.
“Sempat coba-coba jualan di platform lain juga, tapi, pelanggan lebih banyak di Shopee, katanya karena promonya paling oke, jadi, ya, sebagai penjual kita ikut fokus di Shopee,” terangnya.