Tips Bisnis Makanan Online Saat PPKM Darurat
Bisnis Online Tanpa Modal – Memiliki bisnis kuliner secara online tentu memiliki tantangan yang berbeda dari berbisnis kuliner secara offline.
Menurut Owner AyamAyaman Reza Firmanda sekaligus mentor GoFood, perilaku dalam memiliki bisnis offline dan online memang berbeda.
“Kita harus mengetahui bagaimana perilaku konsumen di online, apa yang mereka cari. Apa yang membuat mereka tertarik,” ucap Reza.
Reza menyampaikan, ada beberapa tips bersaing dalam bisnis kuliner online. Tips tersebut bisa kita coba terapkan sendiri, khususnya agar bisnis kita tetap bisa bertahan dan sukses selama masa PPKM Darurat.
Pasalnya, di masa PPKM Darurat ini mengharuskan semua tempat makan umum hanya melayani layanan takeaway dan delivery order.
1. Memperhatikan Visualisai Produk
Pertama, yang perlu diperhatikan adalah visualisasi produk yang menarik. Reza berpendapat, yang menarik kemungkinan besar akan menarik konsumen yang tepat pula.
Visual yang dimaksud misalnya, foto-foto dari makanan yang cantik dan menarik.
“Karena biasanya visual yang bagus itu menarik konsumen lebih banyak, nyangkutnya akan lebih banyak,” ujar Reza.
2. Definisi Produk yang Detail
Bisnis online berbeda dari bisnis offline. Contohnya saja, ketika datang ke restoran pembeli dapat memperoleh informasi detail mengenai produk dari buku menu. Bahkan mereka dapat bertanya langsung pada pelayan. Namun, hal tersebut tidak akan bisa dilakukan pada bisnis online.
Oleh sebab itu, para pemilik bisnis perlu memberikan definisi produk yang detail agar pembeli bisa mengetahui dengan jelas produk yang akan mereka beli.
Misalnya saja, sertakan rincian dari produk yang akan didapatkan oleh pembeli jika memilih paket tertentu. Sertakan pula bahan apa saja yang terdapat dalam setiap produk.
Hal ini sangat penting, terlebih jika kamu berjualan produk yang cukup mainstream. Misalnya, berjualan aneka produk ayam, seperti yang dilakukan oleh Reza.
Ia sendiri dengan berani membuka dua brand berbeda yang sama-sama menjual ayam, yakni Ayamayaman dan Ayam Sambal Dangdut.
“Intinya dari kedua produk itu apa keunikannya. Apa yang membedakan Ayamayaman sama Ayam Sambal Dangdut. Brandingnya seperti apa, terus juga komunikasi ke customer seperti apa,” terang Reza.
Reza mengatakan, jika brand yang memperhatikan definisi produk dengan detil dan menerapkan branding yang menarik, akan lebih cepat dikenal masyarakat.
Pilih hal yang unik untuk ditunjukan dari brand milikmu. Khususnya sebagai pembeda dengan brand lain yang serupa.
3. Konsistensi Kualitas Produk
Yang terakhir adalah kualitas produk. Sangat penting untuk menjaga kualitas produk agar tetap konsisten.
“Jika orang-orang sudah tertarik sama visualnya, enggak tahunya produknya itu enggak terlalu baik atau enggak konsisten. Konsistensi itu penting,” ujar Reza.
Pemilik bisnis harus memastikan rasa dan kualitas produk tetap terjaga, dari awal hingga seterusnya.
Para pelanggan yang pertama kali memesan dan merasa puas pun, kemungkinan besar akan memesan kembali.
“Jadi, jangan kadang enak, kadang enggak enak. Akhirnya enggak akan jadi langganan di situ, ada peluang tidak jadi langganan,” imbuhnya.