Tantangan yang Biasanya Muncul ketika Mengelola Bisnis Keluarga

Tantangan yang Biasanya Muncul ketika Mengelola Bisnis Keluarga

Bisnis Online Tanpa Modal – Apakah kamu tengah menjalankan bisnis keluarga?

Ya, bagi sebagian orang, bisnis keluarga adalah salah satu bentuk usaha yang paling stabil. Apalagi, ide usaha ini biasanya diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.

Akan tetapi, banyak juga tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis keluarga. Di mana termasuk kaburnya batasan kehidupan pribadi dan profesional.

Mengutip dari lama Changing Point, sebanyak 90 persen perusahaan swasta yang ada di Inggris merupakan bisnis keluarga.

Mulai dari usaha kecil sampai perusahaan besar, bisnis keluarga beroperasi di banyak sektor dan tersebar di seluruh penjuru Inggris.

Pada bisnis keluarga, mereka menyediakan lapangan pekerjaan untuk mendukung finansial masyarakat setempat. Yang mana pada akhirnya berkontribusi pada ekonomi regional di Inggris.

Para pelaku bisnis keluarga ini sering kali menghadapi tantangan unik yang bisa memengaruhi efisiensi operasional dan hubungan pribadi.

Berikut ini macam-macam tantangan yang dihadapi pelaku bisnis kelurga, seperti:

1. Peralihan Kepemimpinan

Peralihan kepemimpinan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam bisnis keluarga.

Mungkin, generasi pendiri sulit melepaskan kontrol bisnis, di sisi lain generasi penerus merasa terhambat untuk mengambil alih.

Masalah ini bisa menimbulkan ketegangan, bahkan mengancam kelangsungan bisnis apabila tak dikelola dengan baik.

2. Peran dan Batasan

Selanjutnya adalah menetapkan peran dan batasan profesional yang jelas dalam bisnis keluarga. Hal ini juga cukup sulit.

Dalam bisnis keluarga, biasanya peran sering kali ditetapkan berdasarkan hierarki keluarga, bukan karena keahlian.

Inilah yang akhirnya bisa menyebabkan inefisiensi dan kebencian antara anggota keluarga yang merasa dibayangi oleh keputusan anggota keluarga lainnya.

3. Resolusi Konflik

Sering kali, bisnis keluarga mengalami konflik karena tumpang tindihnya peran keluarga dan bisnis.

Hubungan pribadi bisa mempersulit keputusan bisnis, dan ketidaksepakatan soal strategi, peran, dan tanggung jawab bisnis. Yang mana kemudian bisa meluas ke dalam dinamika keluarga.

Generasi yang berbeda terkadang mempunyai pandangan berbeda soal cara beradaptasi dengan perubahan pasar, berinvestasi dalam teknologi baru, atau mengejar ekspansi.

Mungkin, anggota keluarga yang lebih muda mendorong inovasi dan pengambilan risiko, sementara anggota lebih tua memprioritaskan tradisi dan stabilitas.

Perselisihan strategis ini bisa meningkat dan kemudian menjadi konflik pribadi dan merusak hubungan keluarga.