RI Terjerat Resesi? Cobalah Ide Bisnis Berikut Ini!
Bisnis Online Tanpa Modal – Andy Nugroho selaku Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia mengungkapkan jenis usaha yang bisa dipilih oleh masyarakat yang hanyamemiliki modal yang minim adalah berjualan menggunakan skema reseller maupun dropshipper.
Reseller sendiri adalah orang yang menjual kembali produk dari pihak supplier kepada konsumen. Namun, reseller harus menyiapkan stok barang terlebih dulu.
Sedangkan dropshipper adalah orang yang menjual suatu produk dari supplier kepada konsumen tanpa harus menyiapkan stok barang terlebih dahulu. Dropshipper hanya menjual kepada konsumen dengan memperlihatkan gambar produk.
“Kalau mau menekan modal awal, ada tidak produsen yang memberikan fasilitas atau untuk penjualan reseller. Apalagi kalau boleh sistem dropshipper, itu sangat menekan modal, hanya modal kuota internet untuk pasarkan barang tersebut,” ujarnya.
Namun menjadi reseller dan dropshipper sendiri memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan proses penjual untuk menanyakan ketersediaan stok barang kepada supplier. Akibatnya, penjual tidak bisa merespons dengan cepat ketersediaan produk yang diminta oleh pembeli.
“Jadi butuh waktu untuk konfirmasi ke produsen, dan konfirmasi balik ke calon klien. Beruntung kalau jawabnya cepat, kalau lama ada delay, itu akan menurunkan kepuasan klien atau mempengaruhi keputusan beli tidaknya kalau terlalu lama,” ujarnya.
Andy juga menyarankan agar menjual produk yang digandrungi masyarakat dalam kondisi seperti ini. Sebagai contohnya, produk makanan beku (frozen food), masker muka, maupun perlengkapan hobi bertanam (urban farming). Hal ini disebabkan karena produk-produk tersebut paling dicari masyarakat saat ini ketika bekerja dari rumah (WFH).
Lain dengan Eko Endarto selaku Perencana Keuangan dari Finansia Consulting. Eko mengatakan peluang bisnis paling menjanjikan di tengah resesi ekonomi adalah bisnis makanan. Pasalnya, makanan adalah kebutuhan pokok semua orang, meskipun di tengah resesi ekonomi.
“Kalau bicara bisnis yang tidak akan kena pengaruh krisis yaitu makanan, karena orang butuh makan,” ucapnya.
Dia menyarankan menggunakan sistem preorder (PO), yaitu penjual hanya menyediakan sejumlah pesanan dari konsumen untuk menekan modal. Pembayaran pun diterima penjual di awal sehingga bisa menjadi modal untuk membelanjakan bahan makanan.
Penjual juga bisa memanfaatkan perkembangan teknologi melalui sosial media hingga layanan antar online. Jadi, penjual tidak harus mengeluarkan modal untuk membuka toko atau warung karena bisa memasak di rumah.
“Jadi tidak harus punya dana besar, kalau bisa masak sambil masak buat keluarga sendiri, lalu sebagian dijual. Tidak harus punya tempat juga karena sekarang sudah ada sosial media dan aplikasi antar online,” ucapnya.
Eko juga mengingatkan, jika jualan makanan juga memiliki risiko yakni makanan yang cepat busuk. Oleh sebab itu,saran untuk mengantisipasinya adalah sistem PO, sehingga penjualan hanya membuat sejumlah pesanan konsumen.
Bisnis yang cukup menguntungkan lainnya untuk dijalankan di tengah pandemi adalah berjualan paket data dan perlengkapan hobi seperti cocok tanam dan sepeda. Namun, keduanya membutuhkan modal besar daripada bisnis makanan rumahan.