Pemakaian Paylater Bikin Belanja Online Makin Banyak
Bisnis Online Tanpa Modal – Seperti dikethui, pemkaian paylater sebagai media transaksi, kini semakin tinggi di Indonesia.
Tingginya penggunaan metode pembayaran ini membuat Kredivo yang juga salah satu penyedia paylater melakukan penelitian terhadap perilaku konsumer yang memakai media transaksi ini.
Dalam penelitian kali ini, Kredivo bekerja sama dengan Katadata Insight Center hanya meneliti perilaku belanja di e-commerce.
“Tahun ini kami memutuskan karena sebenarnya perkembangan paylater sudah melampaui pembelanjaan online saja. Dari perkembangan-perkembangan tersebut, sepertinya menurut kami lebih menarik untuk membahas paylater secara spesifik” terang SVP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari, Selasa (25/06/2024).
Penelitian ini dilakukan terhadap 2 juta sampel pengguna Kredivo dan 5.000 koresponden survei yang dilakukan secara online. Untuk pengguna metode transaksi dari kalangan umur 36 tahun ke atas yang mengalami peningkatan dari 27,8% di tahun 2022 menjadi 29,6% di tahun 2023.
“Dalam proporsi pengguna paylater berdasarkan usia, pengguna berusia 36 tahun ke atas mengalami peningkatan dimana sebelumnya berjumlah 27,8% di tahun 2022 kemudian menjadi 29,6% di tahun 2023 yang kita gunakan saat ini sebagai basis data” ujar Executive Director Katadata Insight Center, Adek Media Roza.
Selain itu, pemakaian paylater sebagai metode pembayaran untuk belanja online juga naik dari 69,4% di tahun 2023 menjadi 70,5% di tahun 2024.
“Paylater ini memang semakin diminati masyarakat, angkanya tahun lalu sekitar 69,4% meningkat menjadi 70,5%” jelas Adek.
Strategi yang Tepat
Dari hasil penelitian tersebut, OJK pun memberikan apresiasi pada semua pihak yang sudah memberikan kontribusi dalam menyusun laporan perilaku pemakaian paylater bersama Kredivo dan Katadata Insight Center.
“OJK menyambut baik dan mengapresiasi kerja keras semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan perilaku pengguna paylater di tahun 2024” ucap Direktur Pengaturan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Layanan Jasa Keuangan Lainnya OJK, Irfan Sanusi Sitanggang.
Irfan juga mengatakan, hasil riset ini bisa berguna bagi para pelaku industri keuangan dalam menemukan strategi yang tepat untuk menumbuhkan sektor keuangan.
Bukan hanya itu riset ini juga dapat membantu meningkatkan edukasi bagi masyarakat serta para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan dalam pengawasan dan pengembangan metode pembayaran paylater.
“Hasil riset ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat untuk pelaku industri keuangan dalam merumuskan strategi yang tepat untuk menumbuhkan sektor industri keuangan kita dan memberikan edukasi pada masyarakat luas. Selain itu, bagi OJK, hasil riset ini juga akan bermanfaat dalam merumuskan kebijakan dalam pengawasan dan pengembangan pada skema pembayaran paylater,” tutur Irfan.