4 Langkah Mengubah Ide Menjadi Bisnis
Bisnis Online Tanpa Modal – Bisnis yang sukses dimulai dengan ide-ide brilian, hal ini tidak akan bisa dipungkiri. Apalagi, dalam lingkungan yang sangat kompetitif ini, inovasi merupakan amunisi yang dibutuhkan para pengusaha untuk jadi yang terdepan.
Akan tetapi, hal tersebut membuat banyak pendatang baru di dunia bisnis, menganggap bahwa memulai bisnis baru harus diawali dengan sebuah penemuan istimewa.
Hal inilah yang biasanya membuat kamu tak percaya diri untuk mewujudkan ide-idemu menjadi sebuah bisnis yang memiliki potensi yang besar.
Padahal, sebagian besar konsep bisnis sebenarnya tentang mengutak-atik ide yang sudah ada atau menemukan cara baru untuk melakukan hal yang sudah ada.
Bagi kamu yang masih bingung bagaimana mengubah ide jadi sebuah bisnis baru, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
1. Menemukan peluang
Kamu bisa melakukan pengamatan untuk mencari ide-ide unik. Coba saja dengan memulainya dari sesuatu yang kamu sukai atau sesuatu yang kamu bisa lakukan dengan baik.
Jauh lebih aman untuk menjelajah ke wilayah yang sudah dikenal, di mana kamu bisa menggunakan kekuatan yang ada.
Misalnya, apabila kamu bekerja di industri farmasi, maka kamu bisa merambah ke bidang kesehatan.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Lakukan apa yang kamu sukai. Antusiasme akan memicu minat pemberi pinjaman. Jadi, pilihlah ide yang memungkinkan kamu untuk bertindak sekarang.
- Lihatlah sekeliling untuk mencari peluang, misalnya mengambil alih bisnis keluarga yang selama ini kurang berkembang.
- Mulai bisnis dengan melakukan sesuatu yang tidak dilakukan oleh perusahaan kamu sekarang.
- Spesifiklah soal tujuan bisnis. Misalnya, kamu ingin menjangkau pasar tertentu dengan produk tertentu.
2. Menemukan potensi pasar
Potensi keberhasilan suatu produk atau layanan melibatkan banyak faktor, seperti desain, fitur, potensi margin keuntungan, dan proyeksi volume penjualan.
Bukan hanya mematenkan penemuan, kamu bisa menilai kemungkinan-kemungkinan ini untuk pengembangan produk.
Daftar berikut ini bisa membantu Anda menentukan potensi pasar.
- Apa saja kebutuhan calon pelanggan? Kamu bisa bertanya pada diri sendiri: Bagaimana bisnis mu akan memenuhi kebutuhan tersebut? Identifikasi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi.
- Apa keinginan pelanggan? Kebutuhan pasar juga bisa berupa kekurangan, contohnya, produk yang tidak mempunyai layanan purnajual.
- Masalah apa yang akan dipecahkan oleh produk atau layanan? Apakah produk atau layananmu membuat hidup pelangganmu lebih mudah?
Selain itu, definisikan juga pelanggan idealmu dengan jelas.
a. Siapa sebenarnya target pelangganmu?
b. Mengapa target pelangganmu akan membeli?
c. Bagaimana target pelangganmu mendefinisikan nilai?
d. Apa yang akan membuat produk atau layananmu lebih unggul dari pesaing?
e. Mengapa calon pelangganmu membeli dari pesaing lain?
f. Bagaimana kamu bisa mengimbangi persepsi tersebut dan membuat pelanggan pesaingmu membeli dari kamu?
3. Menuangkan ide dalam rencana bisnis
Tuangkan ide kreatifmu di atas kertas. Hal ini bakal menjadi rencana bisnis, yang akan menjadi alat untuk menjual idemu kepada pemberi pinjaman atau pun investor.
Jika penjelasannya kurang, informasi yang buruk, dan tidak adanya orientasi strategis akan menjadi kekurangan utama dalam sebagian besar rencana bisnis.
kamu harus memastikn untuk menyediakan waktu untuk menyusun rencana bisnis dengan semua detail yang sesuai, contohnya penentuan posisi, analisis pasar, hingga keuangan.
4. Cari seorang mentor untuk diri kamu sendiri
Dalam memulai sebuah bisnis bukan satu pekerjaan yang mudah. Pasalnya, banyak bisnis yang tidak berhasil karena tidak dijalani dengan serius. Atau mungkin tidak ada dukungan yang memadai.
Kamu akan meningkatkan peluang suksesmu secara signifikan, dengan meminta saran dari seseorang yang mempunyai pengalaman bisnis, yang sering disebut mentor.
Nantinya, para pemimpin bisnis ini akan memberikan kiat-kiat manajemen, menyarankan sumber-sumber pembiayaan, dan seringkali menawarkan kesempatan magang pada anak didik mereka yang masih pemula untuk mengasah kualitas kepemimpinan di lapangan.