Sukses Bisnis Angkringan Karena Layanan Digital

Sukses Bisnis Angkringan Karena Layanan Digital

Bisnis Online Tanpa Modal – Angkringan adalah salah satu ciri khas kuliner tradisional yang ada di Yogyakarta.

Angkringan sendiri dijajakan di atas gerobak sederhana, dengan beratap terpal plastik dengan menu khas nasi kucing.  Nasi kucing ini biasanya berisi sekepal nasi, dengan sedikit oseng tempe atau ikan yang dibungkus daun pisang dan kertas.

Walaupun merupakan kuliner tradisional, angkringan juga menjadi salah satu tempat ‘nongkrong’ anak muda. Walaupun banyak kafe modern bermunculan, namun bisnis angkringan ini tetap eksis.

Bisnis Angkringan

Seperti anak muda yang satu ini, Alif Rahmat yang mencoba peluang usaha dengan mengembangkan bisnis angkringan. Pria berusia 25 tahun ini baru memulai usahanya pada awal 2020.

Bisnis ini dia buat dengan bermula dari ketertarikanya menjelajahi kota Yogyakarta dan menu angkringan khas Jawa Tengah.

Setelah itu dia mulai membawa bisnis angkringan ini ke tanah Sunda dengan membuka usaha angkringan di dekat sebuah universitas ternama di Tasikmalaya.

Usaha yang dinamai ‘Angkringan Pak Rachmat’ ini mendapatkan antusiasme yang cukup baik dari berbagai kalangan. Hal ini karena masih sedikitnya usaha angkringan di Kota Tasikmalaya.

Akan tetapi, bisnis yang baru dirintis tersebut sempat terpukul ketika kasus pertama Covid-19 muncul. D mana membatasi kegiatan masyarakat dengan skala besar.

“Awalnya, sempat bingung bagaimana caranya meneruskan usaha. Namun, melihat antusiasme pelanggan yang cukup baik, kami pun tetap optimis meneruskan usaha dengan memutar otak,” ujarnya, seperti dikutip dari Bisnis.

Dia pun terpasa membuka usahanya dengan mengikuti peraturan pemerintah. Di mana yang awalnya buka jam 4 sore sampai jam 12 malam, akhirnya hanya buka sampai jam 9 malam.

Memahami tren

Pemilik Angkringan Pak Rahmat

Masuk di bulan kelima, Arif mulai menilik tren pasar yang mengarah ke arah digital, seperti mulai adanya pembayaran digital, tampilan menu digital, sampai pengelolaan keuangan atau kasir secara digital.

“Pemberlakukan new normal membuat terjadinya pergeseran perilaku masyarakat untuk memutus rantai penularan virus. Mulai dari pembayaran nontunai hingga pergeseran tren tampilan menu yang berubah menjadi digital atau e-menu” ujarnya.

Bukan hanya itu, Alif mulai memanfaatkan layanan digital yang sangat membantunya mengatur dan mengelola keuangan untuk usahanya.

Kehadiran fitur yang berisikan analisa mengenai produk apa yang paling laris dan diminati setiap bulannya mampu membantu strategi bisnisnya kedepan.

Lakukan Inovasi

Tak hanya proses digitalisasi, strategi lain yang dipakai Alif adalah inovasi pada suasana dan varian menu di angkringannya. Contohnya dengan menghadirkan ambiance ala cafe dan menyediakan cita rasa makanan pedas yang berlevel.

Tidak sampai disitu saja, inovasi lain yang diberikan kepada pelanggannya adalah penyediaan layanan pesan secara online melalui fitur PHP (Pesan dari Hape). Di mana dia tidak jarang memberikan layanan delivery tanpa ongkir bagi pelanggannya di daerah Tasikmalaya.